Biarkan aku melangkah


 
lama... cukup lama ikan-ikan dilaut tak menampakkan diri di permukaan,
sibuk dengan urusan perasaan,
bahwa i a tak mampu menelan kehidupan.
tak mau terlibat dengan kehidupan yang tak pernah ia kenal...
mencoba menggoreskan kebahagiaan hanya pada keinginan semata,
tanpa ada rasa ingin mewarna didunia nyata..
menunggu hingga akhirnya yang kuat memakan dan 
                                                                         memangsa..
lama... terlalu lama gunung es itu tak menampakkan diri, hanya sebagian kecil yang terpatri,
memenuhi bumi pada inti,
namun yang kita lihat hanya semi...
bukan keseluruhan nurani..

lama.. teramat lama kau tak lagi mau menyapa,
bahkan untuk sekedar bertanya..
lalu apakah baik ketika berprasangka
dengan tak ada kejelasan nyata,

kini, mungkin kita tak lagi sejalan,
mengarungi lautan namun tak pernah bertatapan.
satu tujuan, namun tak ada kesamaan..
berbeda keinginan dan harapan..
terlalu banyak berbaur untukmu kawan,
hingga akhirnya menjadi lawan,
yang akhirnya harus kuajak berperang..

ketika semangat tak lekang,
menerpa kehidupan panjang,
yang mungkin suatu saat kan terpampang,
tentang indah naungan,,
tentang indah masa depan..

kini yang kujalani..
adalah keyakinan diri,
yang takan pernah lagi terganti,
denganmu yang menghakimi..

biarkan ku terbang arungi laut,
walau dengan gemelut dan kalut..
karna suatu saat itu kan terbalut dengan indahnya rajut..
takan ada lagi rasa takut dan kicut,
karena ini jalan yang telah lama ikut,
untuk meraih salut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

untuk dikisahkan

speak up is easy

Maknai Secuil Torehan tinta