tertanggal 19 Januari untuk post terakhir yang di publish..
kangen juga menulis disini, bercerita pada dunia bahwa aku ada,
oiya, sorry yah buat yang pict-nya aku comot dari google, haha

sempat terbersit, terfikirkan...
apakah makna keluarga yang bahagia?
apakah makna keluarga yang indah..
yang lebih dari cukup untuk dikisahkan pada anak cucu kelak..

bukan hanya definisi keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak..
bukan hanya keluarga yang memiliki cukup materi untuk membeli barang ini dan itu,
bukan hanya keluarga yang memiliki berjuta aset perusahaan di pelosok negeri,
bukan hanya keluarga yang menjalankan harinya sebagai rutinitas belaka...

tapi keluarga yang saling percaya,
keluarga yang bukan hanya tentang uang atau materi..
keluarga yang saling menjaga..
dan memberi satu sama lain,
keluarga yang mempunyai rasa memiliki..
dan keluarga yang saling merasakan satu sama lainnya...

beberapa waktu yang lalu, aku berkunjung di sebuah keluarga..
yang anak-anaknya telah beranjak dewasa..
hanya berdua bersama suaminya,...
meskipun anak terakhirnya pulang pergi selepas kerja,
hanya singgah namanya,

sebuah warung sederhana yang ia kelola,
bergantian menjaga dengan sang suami,
kupikir ini keluarga bahagia..
yang lengkap adanya,
menjalani masa tua dengan suami tercinta,

namun setelah beberapa waktu bercerita,
nampaknya ada yang menjanggal dihati...
ia bercerita tentang perselingkuhan suaminya...
entah perselingkuhan atau hanya rasa cemburu yang berlebih,
namun jua sempat terdengar hingga ujung desa,
bahwa suaminya kabur entah kemana..

ya Rabb.... rasanya seperti tersambar petir mendengarnya,
aku rasa.. rasa saling percaya adalah segalanya,
cara menasehati pun ada caranya,
bagaimana hal itu membuat nyaman suami tercinta,

beberapa waktu singgah dan menginap dirumah itu..
tak ada makanan? lalu..
bagaimana suaminya makan???
otak ini berfikir keras agar tak ada lagi buruk sangka,
namun adanya, bahwa setiap harinya... sang suami makan dengan sebungkus mie..
dan telur, yang memang ada di warung mereka..
tak adakah ia memasakkan suaminya untuk makan?
meskipun ya memang terbuang,
bukankah porsinya bisa dikurang?
agar cukup untuk berduaa...

dan seiring berjalannya waktu...
ternyata banyak kutemukan perselisihan,
antara ia, suaminya, anaknya, menantunya...
pun dengan tetangganya,

bahagiakah ia?
 bahagiakah kalian?

semoga tak terjadi lagi pada siapapun...
berbaik hatilah pada keluargamu,
berbaik hatilahpada orang yang kita sayangi...
semoga Allah menguatkan kita semua,

tak hanya menjalani hari sebagai rutinitas,
tak hanya menjalani hari karena berbagai tekanan yang datang,
tak hanya menjalani hari karena tuntutan...

-Amiin....-


  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

untuk dikisahkan

speak up is easy

Maknai Secuil Torehan tinta