Kebenaran, Dimanakah kau bersembunyi???

Sebuah rasa yang saat ini menggandrungiku,
menyimpan ribuan pertanyaan yang tak pernah terfikirkan.
duduk diantara dua penunjuk arah,
awalnya, aku memilih satu diantara mereka, 
tapi pada akhirnya, aku tak memihak satupun diantara mereka.

Kepercayaan, kekecewaan, semuanya menyatu dalam kalbu,
abu-abu yang selama ini kulihat, semakin buram dan tak dapat terlihat.
karena kepercayaan untuk membangun bersama, kini telah hancur meleburkan segalanya.
bagaikan sebuah pepatah bahwa kita berada dalam satu tubuh,
ketika bagian yang terkecil sekalipun merasakan sakit, 
maka matapun ikut menitikkan airmatanya, 
mulutpun ikut mengeluhkan sakitnya,
seluruh tubuh pun ikut menggigil dibuatnya.

Namun kali ini, bukanlah bagian terkecil itu yang terluka,
dan bukan hanya satu. 
tapi hampir semua bagian tubuh merasakan luka.
bukan hanya kecewa, 
bukan hanya luka,
bahkan rasa percaya,
kini segalanya mulai menunjukkan arahnya.

Sebuah kepemimpinan, 
tak lantas semena-mena memutuskan.
karena harus ada kejelasan.
yang bukan menjerumuskan.

Duhai engkau,
yang membisikkan bahwa kita akan menyembuhkan luka ini bersama,
Duhai engkau,
yang menyerukan bahwa keadilan harus dapat kita pertahankan,
Duhai engkau...
yang awalnya menjadi pengobat rasa sakit ini,

Namun, engkau jua yang menghancurkan,
semangat kawan-kawanku dalam perjuangan,
engkau jua yang memadamkan, 
api yang semakin membara untuk membela kebenaran.

Tak lagi dapat kufikirkan,
ada apa gerangan,
engkau yang kufikir pahlawan,
mendorong mundur pasukan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

untuk dikisahkan

speak up is easy

Tanda-tanda Kiamat