Ibu, Bapak, you are my heroes....

ketika itu...
aku terlelap dalam tidur malam yang nyenyak....
ditambah suasana temaram lampu pedesaan yang indah menyejukkan hati yang sedang merindukan seseorang...
nan jauh disana.... meninggalkanku sejak aku berusia 11 tahun...
ketika aku belum mengerti apapun yang harus aku lakukan untuk menyatakan rasa sayangku padanya...
terdengar derap langkah kaki yang mengejutkanku dalam renung...
"bapak.... "
"de belum bobo?" kan udah malem...
"hmm... iya,... kakak mana pak?" tanyaku dengan nada polos yang tidak mengeerti apapun saat itu...
"kan kakak lagi ikut pade buat kuliah...,"
"de juga mau kuliah pak... mau ikut kakak, kan kasian kakaknya sendirian disana...."
"iya sayang... nanti de kuliah juga... tapi kalo udah gede kaya kakak yah... "
"iya pak..." akhirnya... lama aku berbincang dengan bapak dan akhirnya tertidur pulas dengan ribuan mimpi menghiasi sang putri kecil.....

"ibuuuu.......... de mau ketemu kakak..."
dalam kegelapan mimpi aku melihat kakaku tercinta sedang menuntut ilmu, memakai baju sarjana yang dulu juga pernah aku kenakan saat wisuda madrasah ibtidaiah dan dipaksa berdandan hanya demi pakaian itu...

***
eneng, ayo pinjem pakaian sarjana ke mbak diah... kan besok kita mau poto2....
"gak mau ah ju, pasti suruh pake merah2 dibibir nantinya, iiihh.... gak mau ak mau,. :p
dengan agak bergdik aku menolak ajakan teman2 yang lagi pada semangatnya menghadapi imtihan besok pagi.. oia, itu adalah momen pertama kalinya aku membacakan puisi didepan panggung  saat itu, wahaha...
inget banget betapa susahnya bu ijah ngajarin amloh kecil baca puisi,
dan dengan keringat mengucur pa dani membuatkan aku sebuah karya puisi yang benar2 dibuat dengan hati...
dan tak lupa, pa dai yang yang dengan semangat ngajarin kami nari...
aku yang selalu nabrak-nabrak temen lainnya sampai hampir saja digantikan oleh yang lain,. haha...
momen paling eksis dalam kehidupan kecilku saat itu,
aku juga berperan dalam 2 drama sekaligus untuk perpisahan yang orangtuaku pun menyaksikan....
berperan jadi guru dengan berkolaborasi bersama adik kelas yang gokil, dan dalam drama musikal terkini bersama teman2 tersayang......
eh eh, si azka ngocol ngledekin aku untuk dandananku yang udah kayak mbok2... untungnya pa dani nyemangatin aku kala itu, kalau gak, taulah, kayaknya aku bakalan kabur dari malam imtihan paling berharga itu, dan untungnya gak, hhhhhhhhhhah, jail memang dari dulu....
akhirnya... aku tampil dengan gayaku, its me. i am the best for my parent.. B) haha...
diakhir acara... setelah pak kiai selesai berdakwah, akhirnya tiba waktunya aku tuk memakai baju itu, dan topi itu.............
topi itu ternyata adalah hasil kreativitas teman2 yang menjadikan kardus menjadi toga yang indah tuk satu malam... :)
asik... akhirnya aku memakai pakain itu...
larut malam, pukul 01.00 akhirnya kami bubar, acara selesai...
"yeah....... eneng jadi sarjana pak... " kataku dengan wajah berbinar dan penuh kebanggaan.... B) kami pulang berdua menyusuri sawah...., sungai...., dan jalan gelap dengan mesranya layaknya ayah dan anak... :)
sesampainya dirumah..
"ibu............... ibuuuuuuuuuuuu ibuuuuuuuuuuuuu.... eneng pulang............." dengan berteriak dan membangunkan tetangga sekitar... untungnya mereka gak melampari rumahku dengan batu dan memecahkannya... wahaha... maklum lah... disini... memang sering ada orang mabuk yang mengganggu ketenangan warga dan menghancurkan kaca rumah, tetanggaku telah beberapa kali menjadi amukan orang tak waras itu, dan aku hanya bisa mengintip dari kejauhan... melihat bersama alam menyaksikan hitam-put
ih kehidupan....

***
aku terbangun, teringat kejadian demi kejadian sejak saat itu........ merenungkannya hingga ibu datang dan memelukku dengan sayang.... memudarkan lamunanku yang sedang menari-nari diatas bukit kebingungan...
"syang lagi apa?? udah subuh... ayo shalat bareng ibu..."
dengan  malas aku mengusap2 wajahku dengan tangan, dan memastikan bahwa itu adalah wajah ibunda yang paling aku sayang...
dengan manja, bukannya bangun dan mengambil air wudhu... aku malah memeluk erat tubuh ibu yang telah terbalut mukenah dan menyenderkan kepalaku dipangkuannya....
ibu.............. eneng sayang ibu....
setelah mengatakan itu, aku terlelap tertidur dipangkuannya...

entah apa yang terjadi selanjutnya.... hingga aku terbangun pukul 08.00 pagi.
terkaget kesiangan, aku berteriak-teriak dalam rumah..
IBUUUUUU BAPAKKKK... kenapa gak ada yang banngunin tadi??? tuh kan jadi kesiangan... kan eneng mau nonton pokemon.... :'(

kan tadi ibu udah bangunin... eh malah bobo dipangkuan ibu...  inget gak hayo...?
"oh.... iy yah bu??? tapi kok lupa yah, hehe... *dengan nyengir sinis karena menyesal tadi tidur lagi.

#langsung menyalakan TV, mancari channel kesayangan,.. okeh, masih ada doraemon...
tak berapa lama kemudian, tetanggaku berdatangan dan ikut menonton rame2..
itulah indahnya pedesaan kami dulu.. walaupun setiap rumah telah memiliki Tv masing2, kami lebih senang beramai2 berteriak heboh menyaksikan kisah kartun kesayangan...

terkadang aku juga ikut membantu bapak menjahit pakaian (ngeganggu sebenernya) haha...
wah,,,.pesanannya banyak yah pak... bapak... eneng mau dibikinin baju..............!!!
tuh seragamnya udah sobek, mau jait sendiri yah pak... dengan nada manja aku meminta.. :)
saat bapak beristirahat, aku memainkan mesin jahit itu dengan bangga..
namun karena aku masih kecil... jadilah jari lentikku ikut terjahit..
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!
menangis, dan... tak jadi menanngis, aku takut bapak marah...
aku menyembunyikan luka itu dari bpk dan ibu, namun sialnya temanku malah berteriak ketakutan melihat darahku yang mengucur tanpa henti. (ini sebenernya siapa yang terjahit, kok malah dia yang nangis?? >:(
tak salah dugaanku, bapak memarahi habis2an. akhirnya aku menangis bukan karena kesakitan, namun karena bapak memarahiku...

mulai penyakit ngambekku kambuh, aku masuk kamar dan mengurung diri didalam. tak lama kemudian, bapak menghampiriku dan mengelus rmbutku dengan sayang... "neng,... beli eskrim ma ager yuk.." udah nangisnya.... yah... " dengan wajah menyesal bapak merayuku...
akhirnya, karena saat itu aku adalah penggemar berat ager kecil2 itu, aku langsung tersenyum dan mengiyakn, menghentikan tangisku yang telah lama mengguyur mata hitamku yang mulai membengkak..

asikkkkkk... aku dan bapak pergi ketoko itu dengan mengendarai sepeda dengan aku dibelakangnya.. dan tak lupa, setiap kali aku diboncneng bapak, bapak selalu mengingatkanku untuk berdoa "Subhaanal ladzii sakhkhara lanaa haadza wa maa kunnaa lahu muqriniina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuuna" hingga aku hafal doa itu, terimakasih bapak... :)

***hingga saat ini, aku ingin mengulang kesuksesan itu saat aku kuliah...
lihat aku di wisuda nanti Ibuu,... Bapak, kakak..... :)
terimakasih tiada tara kupersembahkan tuk kalian yang telah mendidikku hingga aku dewasa... hinngga aku mampu menghadapi hidupku dengan bangga memiliki kalian.. ^_^



Komentar

  1. amlllohhh kereeenn tapi ada yang lucu sihh heeeuuu

    BalasHapus
  2. apanya yang keren bil? hahaha.........
    kan aku mah dah daridulu keren,... :p

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

untuk dikisahkan

speak up is easy

Maknai Secuil Torehan tinta