mbak ijo yang menakutkan
hari ini, aku berniat untuk bermalam di kamar sahabatku, sebut saja markisa karena dia bulet kayak markisa, **gak mau ketauan kalo aku juga bulet. haha..
eh eh... kita kelaparan nih teman... akhirnya aku dan markisa memutuskan untuk mencari makan ditempat biasa kami mencari sesuap nasi...
wah... namun hari nampaknya sudah mulai gerimis dan mengisyaratkan kami untuk membawa payung, tapi yah... namanya juga orang cerbon yang gak biasa hujan dan enggan bawa payung kemana2 karena gengsi (seperti aku yang dari kecil paling males kalo disuruh bawa payung oleh bapak dan ibu) ***gengsi jeh, irasih... namun tampaknya kebiasaan itu mulai berubah sejak kami masuk IPB dengan sebutan kota hujan ini.. tapi agaknya hari ini adlah kemunculan kembali rasa gengsi itu dan kami nekat untuk tidak membawa payung keluar mencari makan...
dipertengahan jalan, di lorong biru depan kosan... kami riuh membicarakan akan memilih ijo yang mana.. **loh, maksudnya warung yang mana.... haha...
kepikiran si mba ijo yang kami jumpai melewati perjalanan kami, markisa menanyakan padaku "eh, kita mau beli makan dimana nih?" sontak aku menjawab, "jangan diijo ah nasinya sedikit benget" dengan nada agak berteriak dan dihadapan kami sedang berjalan si mba ijo menuju kontrakannya yang memang disebelah kosan kami.... "waduh, si markisa agak menyesal dengan pertanyaannya tadi dan aku yang melihat si mba ijo langsung tutup muka dan bersembunyi dibalik ketiak markisa **eh eh gak mau diketiaknya ding, di belakang punggungnya ajjah... haha..
setelah melewati si mba ijo, aku langsung lari dan tak mau melihat ijo2 lagi, haha.... sorry mba ijo, semoga mbak gak dengar apa yang tadi kami bicarakan didepan mbak ijo....
sepulangnya jalan2 gak jelas sambil beli makan, kami sedikit berlari karena hujan semakin deras, namun agaknya aku berlari karena ***KABURRRRRRRRRR.....
***itulah alasan kenapa aku suka warna biru, bukan ijo, haaha.. #aneh
eh eh... kita kelaparan nih teman... akhirnya aku dan markisa memutuskan untuk mencari makan ditempat biasa kami mencari sesuap nasi...
wah... namun hari nampaknya sudah mulai gerimis dan mengisyaratkan kami untuk membawa payung, tapi yah... namanya juga orang cerbon yang gak biasa hujan dan enggan bawa payung kemana2 karena gengsi (seperti aku yang dari kecil paling males kalo disuruh bawa payung oleh bapak dan ibu) ***gengsi jeh, irasih... namun tampaknya kebiasaan itu mulai berubah sejak kami masuk IPB dengan sebutan kota hujan ini.. tapi agaknya hari ini adlah kemunculan kembali rasa gengsi itu dan kami nekat untuk tidak membawa payung keluar mencari makan...
dipertengahan jalan, di lorong biru depan kosan... kami riuh membicarakan akan memilih ijo yang mana.. **loh, maksudnya warung yang mana.... haha...
kepikiran si mba ijo yang kami jumpai melewati perjalanan kami, markisa menanyakan padaku "eh, kita mau beli makan dimana nih?" sontak aku menjawab, "jangan diijo ah nasinya sedikit benget" dengan nada agak berteriak dan dihadapan kami sedang berjalan si mba ijo menuju kontrakannya yang memang disebelah kosan kami.... "waduh, si markisa agak menyesal dengan pertanyaannya tadi dan aku yang melihat si mba ijo langsung tutup muka dan bersembunyi dibalik ketiak markisa **eh eh gak mau diketiaknya ding, di belakang punggungnya ajjah... haha..
setelah melewati si mba ijo, aku langsung lari dan tak mau melihat ijo2 lagi, haha.... sorry mba ijo, semoga mbak gak dengar apa yang tadi kami bicarakan didepan mbak ijo....
sepulangnya jalan2 gak jelas sambil beli makan, kami sedikit berlari karena hujan semakin deras, namun agaknya aku berlari karena ***KABURRRRRRRRRR.....
***itulah alasan kenapa aku suka warna biru, bukan ijo, haaha.. #aneh
hahaha paraaahhh lucu tapi....heuuu :P semangat amlohh nulis lagi jeh
BalasHapus:) sip sip.. walaupun gaje... haha
BalasHapus