Pertanian Masa Depan

Hari ini... masih kulihat seorang nenek tua mengayunkan tangannya yang dulu lentik ke sebuah alat tradisional yang takan pernah kita jumpai dalam kerjap mata yang bernama "modern".
yah, di pertanian masa depan.. kita takan lagi melihat nenek dan kakek yang berjuang dengan keras berpeluh keluh keringatnnya sambil menceritakan sejarah kelam masa lalu ketika mereka tertindas, terpuruk dengan gencatan militer jepang yang menyerang..
pertanian dulu.... bangsa ini  dipaksa untuk memberikan kesuburan pada lahan yang telah lama gersang hingga usang menyelimuti tanah air yang subur makmur.
terlintas dalam benaknya bahwa ita takan kembali pada kemerdekaan yang pernah terlintas dalam ingin sang petani dulu, seorang pahlawan tanpa tanda jasa menyelamatkan perut dunia.
tanpa mereka... ku tahu kita takan menikmati nikmatnya nasi yang jadi makanan sehari-hari...
canda tawa cakrawala negeri tentang kisah mereka...
terlalu jauh dunia bergerak, menghembuskan lantunan cerita yang telah lama usang terkubur lantunan kemerdekaan... kita memang merdeka, namun tak membawa pada kemakmuran negeri tercinta, tanah semakin rusak tak terelakkan.. semakin banyak lahan tersita dari pertanian..

kini... aku tak lagi mendengar tawa mereka , canda yang menghiasi kisah, cerita dalam lantunan cinta...
cinta pertanianku yang dulu subur, terhempas luas dalam keindahan yang nyata...
hijau... sepanjang lorong kesegaran mata yang memandang...
sepenggal kisah mereka yang tertinggal..
kelam...
hijau itu berubah jadi kelam. oh Tuhan.... aku ingin lihat indah itu lagi...
pertanianku yang secerah sang mentari...

lalu.. yang aku lihat hanyalah hamparan bangunan-bangunan yang menjulang tinggi, pengap... asap terkepul dimana-mana membakar hutan, membakar lahan pertanian..
membakar hati aktivis pertanian.
kami yang tak sempat melihat perjuangan petaniku...
anakku kelak yang takan lagi melihat hijaunya negeri ini...
cucuku kelak yang bisa jadi takan melihat bentuk benih yang hakikat...
seperti inilah benih-benih masa depanku..
pekat dalam kilat kehidupan..
saat semuanya tak lagi alami terlihat...
hanya sesal sesaat yang nampak...



Komentar

Postingan populer dari blog ini

untuk dikisahkan

speak up is easy

Maknai Secuil Torehan tinta